Aku sadar, Allah tak pernah menyia-nyiakan hambanya. Dan aku sadar, bahwa apa yang telah Allah berikan, tak ada yang sia-sia.
Terkadang hidup itu begitu berat untuk dijalani. Rasanya, dunia seakan dipundak kita. Dan pilihan yang paling mudah untuk diambil adalah menyerah atau pasrah. Pilihan yang sederhana, tapi mematikan. Ketika masalah secara bertubi-tubi menghadang, maka saat itu seakan dunia telah menimpa kita.
Berprasangka baiklah pada Allah dan masalah
Berprasangka baiklah pada Allah, bahwa masalah yang datang pada kita itu ada maksud dan tujuan yang baik untuk diri kita. Terkadang kita seringkali berprasangka buruk pada Allah akan suatu masalah yang datang menimpa diri kita, padahal kita tak tahu apa maksud dibalik masalah yang dilimpahkan pada kita itu. Seringkali kita merasa benar, dan tahu tentang diri kita, padahal kenyataannya, kita tak tahu.
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (al-Baqarah: 216)
Allah lebih tahu dari umatnya, lalu mengapa kita berprasangka buruk ada Allah?
Masalah datang bukan tanpa sebab, masalah datang karena ada suatu sebab yang mendasarinya untuk datang. Allah yang mendatangkan masalah pada kita, tapi kitalah yang menyebabkan masalah itu timbul. Karena Allah sayang kita, maka Allah mendatangkan masalah pada kita, untuk mengingatkan kita bahwa kita sedang berjalan di jalan yang mungkin bukan jalan yang seharusnya kita tempuh.
Lihatlah masalah sebagai ajang untuk menaikan levelmu
Seperti dalam sebuah permainan, ketika seseorang mulai bermain game. Pastinya masalah yang dihadapi disini tidaklah terlalu sulit. Tapi ketika permainan tersebut berlanjut ke level-level selanjutnya, pastinya tingkat kesulitan yang dihadapi pun semakin tinggi dan tak ayal seringkali membuat pemain merasa tertekan. Tapi dibalik itu semua, ketika level demi level itu terlampaui, karakter yang kita mainkan itu terus bertumbuh, terus berkembang kemampuannya (skill). Masalah pun seperti permainan.
Setiap masalah yang kita lalui harusnya mampu membawa kita naik ke level yang lebih tinggi (baca: kedewasaan dan kebijaksanaan). Dan semakin tinggi skill kita semakin tinggi pula tingkat masalah yang dihadapi. Jadi tetaplah optimis, ketika kita didera masalah yang begitu pelik. Karena sejatinya masalah itu sedang membawa kita ke level yang lebih tinggi.
Berfikirlah Zoom in dan Zoom out
Bagi anda yang terbiasa berkutat dengan software grafis sejenis Adobe Photoshop atau Corel Draw tentunya tahu tentang Zoom In dan Zoom Out. Ya, zoom in dan zoom out seringkali digunakan oleh para user PS ataupun CD untuk melihat detil sebuah gambar.
Anggap kita adalah sebuah software grafis semisal PS, lalu masalah adalah desain yang sedang kita kerjakan. Saat kita berusaha menyelesaikan desain itu, seringkali kita melakukan zoom in ataupun zoom out untuk melihat desai itu dari sisi yang berbeda. Sama halnya dengan masalah, kita pun harus melakukan hal yang sama terhadap masalah yang kita hadapi. Lakukan zoom in dan zoom out untuk melihat masalah secara detail dan secara keseluruhan untuk mendapat solusi yang lebih baik.
Jangan hanya berfokus pada detail, karena saat kita terlalu fokus pada detail, akan banyak hal yang luput dari pandangan kita sebab kita tidak bisa melihat keseluruhan masalah yang kita hadapi.Lebih bahaya lagi jika kita melihat satu bagian saja terus-menerus atau berulang-ulang maka sadar tidak sadar kita akan menganggap bahwa bagian itu mewakili semuanya. Jika kita fokus pada gambaran besar terus, kita tidak bisa melihat detilnya. Jika kita tidak bisa melihat detil suatu masalah, kita akan luput jika ada suatu tindakan yang diperlukan untuk masalah detail. Sering kali, tindakan atau solusi hanya bisa dihasilkan setelah kita melihat masalah detilnya.
Berdoalah, rendahkan dirimu pada Tuhan
Saat masalah datang, berdoalah! Berdoalah pada Sang Maha Pencipta, mintalah bimbingannya, mintalah petunjuknya. Merendahlah, lembutkan suaramu, mintalah pertolongan padaNya, gantungkan harapanmu padaNya.
Berdoa, itu bukan jalan terakhir ketika semua pilihan tak ada yang berhasil untuk memecahkan suatu masalah. Justru berdoa adalah senjata utama kita untuk menghadapi suatu masalah. Terkadang kita berpikir bahwa doa itu tidak penting, padahal kenyataannya, doa itu sesuatu yang sangat penting, karena ketika kita berdoalah, kita berkomunikasi dengan Sang Maha Pencipta. Karena lewat doalah, kita bisa mencurahkan semua perasaan kita pada Sang Maha Pencipta.
IKHLAS
Setelah kita berusaha memecahkan masalah kita, dan kita telah berdoa pada Allah maka hal yang terakhir adalah IKHLAS.
Ikhlaskan hasilnya pada Allah, biarkan Allah yang menentukan. Allah tau yang terbaik untuk hambanya.
sumber : http://www.mindtalk.com
Terkadang hidup itu begitu berat untuk dijalani. Rasanya, dunia seakan dipundak kita. Dan pilihan yang paling mudah untuk diambil adalah menyerah atau pasrah. Pilihan yang sederhana, tapi mematikan. Ketika masalah secara bertubi-tubi menghadang, maka saat itu seakan dunia telah menimpa kita.
Berprasangka baiklah pada Allah dan masalah
Berprasangka baiklah pada Allah, bahwa masalah yang datang pada kita itu ada maksud dan tujuan yang baik untuk diri kita. Terkadang kita seringkali berprasangka buruk pada Allah akan suatu masalah yang datang menimpa diri kita, padahal kita tak tahu apa maksud dibalik masalah yang dilimpahkan pada kita itu. Seringkali kita merasa benar, dan tahu tentang diri kita, padahal kenyataannya, kita tak tahu.
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (al-Baqarah: 216)
Allah lebih tahu dari umatnya, lalu mengapa kita berprasangka buruk ada Allah?
Masalah datang bukan tanpa sebab, masalah datang karena ada suatu sebab yang mendasarinya untuk datang. Allah yang mendatangkan masalah pada kita, tapi kitalah yang menyebabkan masalah itu timbul. Karena Allah sayang kita, maka Allah mendatangkan masalah pada kita, untuk mengingatkan kita bahwa kita sedang berjalan di jalan yang mungkin bukan jalan yang seharusnya kita tempuh.
Lihatlah masalah sebagai ajang untuk menaikan levelmu
Seperti dalam sebuah permainan, ketika seseorang mulai bermain game. Pastinya masalah yang dihadapi disini tidaklah terlalu sulit. Tapi ketika permainan tersebut berlanjut ke level-level selanjutnya, pastinya tingkat kesulitan yang dihadapi pun semakin tinggi dan tak ayal seringkali membuat pemain merasa tertekan. Tapi dibalik itu semua, ketika level demi level itu terlampaui, karakter yang kita mainkan itu terus bertumbuh, terus berkembang kemampuannya (skill). Masalah pun seperti permainan.
Setiap masalah yang kita lalui harusnya mampu membawa kita naik ke level yang lebih tinggi (baca: kedewasaan dan kebijaksanaan). Dan semakin tinggi skill kita semakin tinggi pula tingkat masalah yang dihadapi. Jadi tetaplah optimis, ketika kita didera masalah yang begitu pelik. Karena sejatinya masalah itu sedang membawa kita ke level yang lebih tinggi.
Berfikirlah Zoom in dan Zoom out
Bagi anda yang terbiasa berkutat dengan software grafis sejenis Adobe Photoshop atau Corel Draw tentunya tahu tentang Zoom In dan Zoom Out. Ya, zoom in dan zoom out seringkali digunakan oleh para user PS ataupun CD untuk melihat detil sebuah gambar.
Anggap kita adalah sebuah software grafis semisal PS, lalu masalah adalah desain yang sedang kita kerjakan. Saat kita berusaha menyelesaikan desain itu, seringkali kita melakukan zoom in ataupun zoom out untuk melihat desai itu dari sisi yang berbeda. Sama halnya dengan masalah, kita pun harus melakukan hal yang sama terhadap masalah yang kita hadapi. Lakukan zoom in dan zoom out untuk melihat masalah secara detail dan secara keseluruhan untuk mendapat solusi yang lebih baik.
Jangan hanya berfokus pada detail, karena saat kita terlalu fokus pada detail, akan banyak hal yang luput dari pandangan kita sebab kita tidak bisa melihat keseluruhan masalah yang kita hadapi.Lebih bahaya lagi jika kita melihat satu bagian saja terus-menerus atau berulang-ulang maka sadar tidak sadar kita akan menganggap bahwa bagian itu mewakili semuanya. Jika kita fokus pada gambaran besar terus, kita tidak bisa melihat detilnya. Jika kita tidak bisa melihat detil suatu masalah, kita akan luput jika ada suatu tindakan yang diperlukan untuk masalah detail. Sering kali, tindakan atau solusi hanya bisa dihasilkan setelah kita melihat masalah detilnya.
Berdoalah, rendahkan dirimu pada Tuhan
Saat masalah datang, berdoalah! Berdoalah pada Sang Maha Pencipta, mintalah bimbingannya, mintalah petunjuknya. Merendahlah, lembutkan suaramu, mintalah pertolongan padaNya, gantungkan harapanmu padaNya.
Berdoa, itu bukan jalan terakhir ketika semua pilihan tak ada yang berhasil untuk memecahkan suatu masalah. Justru berdoa adalah senjata utama kita untuk menghadapi suatu masalah. Terkadang kita berpikir bahwa doa itu tidak penting, padahal kenyataannya, doa itu sesuatu yang sangat penting, karena ketika kita berdoalah, kita berkomunikasi dengan Sang Maha Pencipta. Karena lewat doalah, kita bisa mencurahkan semua perasaan kita pada Sang Maha Pencipta.
IKHLAS
Setelah kita berusaha memecahkan masalah kita, dan kita telah berdoa pada Allah maka hal yang terakhir adalah IKHLAS.
Ikhlaskan hasilnya pada Allah, biarkan Allah yang menentukan. Allah tau yang terbaik untuk hambanya.
sumber : http://www.mindtalk.com
No Response to "Masalah Itu Indah"
Posting Komentar